M Imam Hidayat (19112389)
A. Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat
sering terjadi dikalangan masyarakat. Menurut saya ini terjadi karena setiap
manusia mempunyai keperibadian yang berbeda, manusia kembar sekalipun tidak
memiliki kemampuan dan sifat yang sama. berikut dibawah ini merupakan
penjelasan lebih terperinci mengenai tema pertentangan sosial dan integrasi
masyarakat.
Pertentangan Sosial adalah
suatu kegiatan yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi
karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan,
perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling sering kita lihat adalah
tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan berkuasa
atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.
1. Perbedaan
Kepentingan Prasangka Diskriminasi dan Ethnosentrisme
Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah
laku individu. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi
kepentingannya. Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial/psikologis.
Prasangka dan diskriminasi dua hal yang ada
relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan,
perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Kerugian prasangka melalui
hubungan pribadi dan akan menjalar bahkan melembaga (turun-temurun). Jadi
prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki bersama. Perbedaan terpokok antara
prasangka dan diskriminatif adalah prasangka menunjukkan pada aspek sikap,
sedangkan diskriminatif pada tindakan. Sikap adalah kecenderungan untuk
berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau situasi.
Ethnosentrisme yaitu
sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan mempergunakan
ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap ini dianggap bahwa kebudayaan dirinya
lebih unggul dari kebudayaan lainnya. Stereotype yaitu
gambaran dan ajakan ejek. Stereotype diartikan sebagai tanggapan mengenai
sifat-sifat dan waktu pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif
sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya yang subyektif.
2. Contoh
Kasus Pertentangan sosial Dalam Masyarakat
Ada fakta sejarah yg sangat menarik bahwa gerakan
kerusuhan yg dimotori oleh umat Kristen di mulai pada awal Nopember 1998 di
Ketapang Jakarta Pusat dan pertengahan Nopember 1998 di Kupang Nusa Tenggara
Timur kemudian disusul dgn peristiwa penyerengan umat Kristen terhadap umat
Islam di Wailete Ambon pada tanggal 13 Desember 1998. Dan 2500 massa Kristen di
bawah pimpinan Herman Parino dgn bersenjata tajam dan panah meneror umat Islam
di Kota Poso Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Desember 1998. Apakah peristiwa
ini realisasi dari pidato Jendral Leonardo Benny Murdani di Singapura dan
ceramah Mayjend. Theo Syafei di Kupang Nusa Tenggara Timur? Tetapi yg jelas
Presiden B.J. Habibie yg menurut L.B. Murdani lbh berbahaya dari gabungan
Khomaeni Saddam Husein dan Khadafi baru berkuasa 6 bulan saja sehingga perlu
digoyang dan kalau perlu dijatuhkan.
Apabila fakta-fakta ini dikembangkan dgn lepasnya
Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Gerakan Papua Merdeka dan
Gerakan Aceh Merdeka serta tulisan Huntington 1992 setelah Uni Sovyet yg
menyatakan bahwa musuh yg paling berbahaya bagi Barat sekarang adl adalah umat
Islam; dan tulisan Jhon Naisbit dalam bukunya Megatrend yg menyatakan bahwa Indonesia akan
terpecah belah menjadi 28 negara kecil-kecil; maka dapat disimpulkan bahwa
peristiwa kerusuhan-kerusuhan tersebut adl suatu rekayasa Barat-Kristen utk
menghancurkan umat Islam Indonesia penduduk mayoritas mutlak negeri ini.
Kehancuran umat Islam Indonesia berarti kehancuran bangsa Indonesia dan
kehancuran bangsa Indonesia berarti kehancuran/kemusnahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia .
Oleh krn itu penyelesaian kerusuhan/konflik
Indonesia khususnya Poso tidak sesederhana sebagaimana yg ditempuh oleh
Pemerintah RI selama ini sehingga tiga tahun konflik itu berlangsung tidak
menunjukkan tanda-tanda selesai malah memendam “bara api dalam sekam”. Hal ini
bukan saja ada strategi global di mana kekuatan asing turut bermain tetapi ada
juga ikatan agama yg sangat emosional turut berperan. Sebab agama menurut Prof.
Tilich “Problem of ultimate
Concern” sehingga tiap orang
pasti terlibat di mana obyektifitas dan kejujuran sulit dapat diharapkan.
Karenanya penyelesaian konflik Poso dgn dialog dan rekonsiliasi bukan saja
tidak menyelesaikan konflik tersebut sebagaimana pernah ditempuh tetapi malah
memberi peluang kepada masing-masing pihak yg berseteru utk konsolidasi
kemudian meledak kembali konflik tersebut dalam skala yg lbh luas dan sadis.
Konflik yg dilandasi kepentingan agama ditambah
racun dari luar apabila diselesaikan melalui rekonsiliasi seperti kata
pribahasa bagaikan membiarkan “bara dalam sekam” yg secara diam-diam tetapi
pasti membakar sekam tersebut habis musnah menjadi abu. Pada tanggal 28 Desember 1998 Herman
Parino membawa jemaahnya sebanyak 1.000 orang utk memasuki Kota Poso tetapi
dicegah oleh Polisi Brimob akibatnya mereka berpencar di luar Kota Poso
sebagian dari jemaat gereja meyerang Ummat Islam di desa Buyung Katedo
Kecamatan Lage Poso Kabupaten Poso. Penyerangan ini membunuh warga Muslim dan
membakar rumah-rumah orang-orang Islam. Jemaat gereja yg masih berkeliaran di
luar Kota Poso merasa belum puas terhadap penyerangan desa Buyung Katedo pada
tanggal 27 Mei 2000 maka mereka menyerang kembali umat Islam di desa tersebut
pada tanggal 3 Juli 2000 dgn jalan membunuh dgn sadis anak-anak wanita-wanita
dan orang-orang tua sebanyak 14 orang. Kemudian membakar masjid dan rumah-rumah
yg masih tersisa. Dalam
peningkatan konsolidasi umat Kristen Gereja Kristen Sulawesi Tengah membentuk
Crisis Centre GKST dipimpin oleh Pendeta Renaldy Damanik.
Tidak lama setelah Crisis Centre berdiri maka
umat Kristen menyerang Pondok Pesantren Walisongo di desa Sintuwu Lemba Poso
dgn membantai umat Islam dan membakar pondok Pesantren tersebut. Pada tanggal 6 Agustus 2001 171 orang
delegasi Pendeta Kristen yg tergabung dalam Gereja Kristen Sulawesi Tengah
mendatangi Pemerintah Daerah Kabupatan Poso utk menuntut supaya Kabupaten Poso
dibagi dua 50 % utk umat Kristen dan 50 % utk ummat Islam. Sesuai dgn
janji umat Kristen bahwa ummat Islam boleh kembali de daerah-daerah yg dikuasai
umat Kristen seperti kecamatan Tentena Poso dgn aman dan selamat; maka Drs.
Hanafi Manganti pulang ke daerah Tentena ternyata ia dibunuh dgn sadis; dan
bersamanya terbunuh pula seorang wanita muslimah. Peristiwa ini terjadi pada
tanggal 6 Agustus 2001.
Pada tanggal 20 Agustus 2001 umat Islam yg sedang
memetik cengkeh di kebunnya di desa Lemoro Kecamatan Tojo Kabupaten Poso
diserang oleh 50-60 orang umat Kristen yg berpakaian hitam-hitam membunuh dua
orang Muslim dan mengobrak-abrik rumah-rumah orang Islam. Pengungsi Laporan US
Comitte of Refugees tentang Indonesia yg diterbitkan Januari 2001 menyebutkan
dalam kerusuhan/konflik Poso yg terjadi selama tiga tahun belakangan ini pihak
Muslim telah menderita secara tidak seimbang. Dalam laporan itu disebutkan
jumlah pengungsi akibat konflik Poso kini sebanyak hampir 80.000 orang dan
diperkirakan 60.000 orang adl Muslim. Para pengungsi ini hidup menderita
tanpa kejelasan masa depan mereka; dan mereka kehilangan hak-haknya berupa
tanah kebun coklat cengkih kopra rumah harta benda bahkan nyawa
sanak-saudaranya. Bantuan makanan obat-obatan sangat terbatas sehingga penyakit
senantiasa menghantui mereka. Bantuan hukum umtuk meminta keadilan praktis tidak
ada. Bahkan nyawa mereka terancam tiap saat karena diserang pasukan kelelawar
Merah .
3. Definisi
Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
Integrasi sosial
Integrasi berasal dari bahasa
inggris "integration" yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan.
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkanpola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompoketnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur
tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar
meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun
konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Integrasi Nasional
Kekhawatiran tentang perpecahan
(disintegrasi) nasional agaknya berangkat dari kondisi di tanah air dewasa ini
yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik danpertikaian. Gelombang reformasi
telah menimbulkan berbagai kecederungan dan realitas baru, seperti dihujat dan
dibongkarnya format politik Orde Baru, munculnyaaliansi ideologi dan politik
yang ditandai dengan menjamurnya partai politik baru, lahirnya tuntutan daerah
di luar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka sendiri,
serta terjadinya konflik dan benturan antara etnik dengan segala
permasalahannya. Saat negeri ini belum bisa mengatasi krisis nasional yang
masih berlangsung, terutama krisis ekonomi, fenomena politik dewasa ini telah
benar-benar meningkatkan derajat kekhawatiran atas kukuhnya integrasi
nasionalkita. Membangun dan mempertahankan integrasi nasional adalah agenda
yang belum terselesaikan. Untuk melakukannya diperlukan konsistensi,
kesungguhan, dan sekaligus kesabaran. Agar upaya pembinaan itu efektif dan
berhasil, diperlukan pula tatanan,perangkat dan kebijakan yang tepat. Rancangan
yang hendak kita bangun dalam upaya memperkukuh integrasi nasional paling tidak
menyangkut lima faktor penting.
Pertama, membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak
untuk bersatu. Kedua, menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu
membangun konsensus. Ketiga, membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan
pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat,
merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak.
Kelima, upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan efektif.
4. Masalah
– Masalah Dalam Integrasi Sosial
Integrasi
memiliki arti gabungan atau penggabungan. Segala sesuatu yang berintegrasi akan
menjadi lebih kuat sehingga tujuan yang diinginkan akan menjadi lebih cepat
tercapai. Manusia merupakan makhluk social yang saling membutuhkan sehingga
kita tidak akan pernah lepas dari peran orang lain yang membantu hidup kita
walaupun peran orang tersebut tidak terlihat kasat mata oleh kita. Yang
dimaksud kasat mata contohnya adalah makanan yang kita makan seperti nasi
berasal dari beras dan padi, padi ditanam oleh petani. Petani tersebut berasal
dari luar kota sehingga tanpa kita sadari petani berperan sangat penting dalam
kelangsungan kehidupan kita walaupun kita jarang melihat petnai tersebut
menanam padi.
Banyak
permasalahan social yang terjadi dimasyarakat saat-saaat ini. Dari kemiskinan,
kesenjangan social, kurangnya lapangan kerja, buruk nya sarana dan prasarana
penunjang hidup, dan ketidak adilan hokum antara rakyat jelata dan orang yang
memiliki kekuasaan dan jabatan.
Dari
waktu ke waktu masyarakat sudah mulai sadar bahwa permasalahan social tersebut
harus ditemukan jalan keluar. Para masyarakat berusaha mencari jalan keluar
bagaimana mereka keluar dari permasalahan tersebut. Dari kemiskinan para
masyarakat berusaha menuntut kepada pemerintah agar mereka disediakan lapangan
pekerjaan oleh pemerintah. Tapi apakah dalam masalah ini integrasi masyarakat
berperan penting dalam memberantas kemiskinan ? mungkin dengan masyarakat
berintegrasi maka permasalahan yang ada akan mejadi lebi mudah dihadapi
sehingga masalah yang ada akan lebih mudah dihadapi.
Pada
saat ini integrasi sangat bias dirasakan di kasus seorang ibu yang mengeluh
perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan dituntut
oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan ibu
tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para masyarakat
melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di masyarakat
dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu ibu tersebut
yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.Para masyarakat berintegarsi
mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan
pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar masa
orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah keinginan
rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.
Jadi
integarsi itu merupakan sesuatu yang berpengaruh untuk kemajuan bangsa dan
Negara dan berintegrasi merupakan salah satu cara agar aspirasi rakyat
didengar. Dengan berintegarsi masyarakat menajdi akan lebih percaya diri dan
berasa yakin bahwa sesungguhnya mereka mampu dan memiliki peran penting dalam
berlangsungnya pemerintahan saat ini
B. Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus
Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu
adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda,
terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada
bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada
bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Berdasarkan definisi di atas terlihat jelas ada
hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan adalah
keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun
fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common
sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada
adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal
ini landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji
lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan
berdasarkan pengalaman belaka (Supriyanto, 2003).
2. Sebutkan
4 hal Sikap Yang ilmiah
-
Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta
adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah
dandapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini
adalahpendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat
dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan,
seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan
opini agarhasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkankebenarannya.
-
Berani dan Santun dalam Mengajukan
Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti
yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketikaberada dalam satu
ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saatbertanya, berargumentasi,
atau mempertahankan hasil penelitiannya akansenantiasa menjunjung tinggi
sopan santun dan menghindari perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin,
tetapi tetap berani mempertahankankebenaran yang diyakininya karena yakin
bahwa pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
-
Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti
yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusahamemperluas
pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalaninformasi di segala
bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang
semakin hari semakin canggih dan modern.
-
Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam
melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduliterhadap
lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yangdilakukannya membawa
dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya.
3. Pengertian
Teknologi
Teknologi adalah
pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua
alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
Teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk
mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi.
Selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan
manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, teknologi juga
memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik.
4. Ciri
– Ciri Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Fenomena teknik
pada masyarakat masa kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri
sebagia berikut :
-
Rasionalistas, artinya
tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional
-
Artifisialitas, artinya
selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
-
Otomatisme, artinya
dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian
juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi
kegiatan teknis
-
Teknik berkembang pada
suatu kebudayaan
-
Monisme, artinya semua
teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
-
Universalisme, artinya
teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan
-
otonomi artinya teknik
berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
5. Ciri
– Ciri teknologi barat
-
Serba intensif dalam segala hal, seperti
modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum
elit daripada dengan buruh itu sendiri.
-
Dalam struktur sosial, teknologi barat
bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
-
Kosmologi atau pandangan teknologi Barat
adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.
6. Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
-
Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
-
Posisi
manusia dalam lingkungan sekitar
-
Kebutuhan
objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap
kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat
istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki.
Dalamhal
ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam
lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan
bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan
objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi
pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai
dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan
lingkungan yang dialaminya.
7. Ciri
– Ciri Manusia Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan
Berdasarkan
ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri
sebagai berikut :
-
Tidak
memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
-
Tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri,
seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
-
Tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
-
Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas
-
Banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
8. Fungsi
Kemiskinan
Jika
kita menganut teori fungsionalis dan statistika (Davis), maka kemiskinan
memiliki sejumlah fungsi :
-
Fungsi
ekonomi : penyediaan dana untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial,
membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas.
-
Fungsi
sosial : menimbulakan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber
imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain
dan merangsang munculnya badan amal.
-
Fungsi
kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi
sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antara sesama manusia.
-
Fungsi
politik : sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk saling
bersaing bagi kelompok lain.
C. Agama
– Agama Masyarakat
1. Fungsi
Agama Dalam Masyarakat
1. Sumber pedoman hidup
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan
tuhannya ataupun manusia dengan manusia
3. Tuntunan tentang kebenaran atau kesalahan
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman untuk menanamkan keyakian
6. Pedoman keberadaan
7. Pengungkapan estetika (keindahan)
8. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan
9. Memberikan identitas pada manusia sebagai
umat suatu agama
2. Sebutkan
Dimensi Komitmen Agama
Perkembangan
iptek mempunyai konsekuensi penting bagi agama.Sekulerisai cenderung
mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan. Kebanyakan agama
yang menerima nilai- nilai institusional baru adalah agama – agama aliran semua
aspek kehidupan.
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
-
dimensi keyakinan mengandung
perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis
tertentu.
-
Praktek agama mencakup
perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama
secara nyata.
-
Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan
perkiraan.
-
Dimensi pengalaman memperhitungkan
fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
-
Dimensi konsekuensi dari komitmen
religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
3. 3
Tipe Kaitan Agama Dalam Masyarakat
Kaitan agama dengan
masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan
sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat
yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat
menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat
dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok
aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
1. Agama
memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secra
mutlak.
2. Dalam
keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi
fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara
keseluruhan.
b. Masyarakat
praindustri yang sedang berkembang.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih
tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system
nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang
sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
4. Jelaskan
Tentang Pelembagaan Agama, Konflik Agama Dalam Masyarakat
Pelembagaan agama
adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu
kaum yang menganut agama.
Pelembagaan Agama di
Indonesia yang mengurusi agamanya
1. Islam : MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama
Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal
26 juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
2. a. Kristen :
Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
PGI (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI) didirikan pada 25 Mei
1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia
untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah.
Karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan
Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
b. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja
Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang
persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia.
Masing-masing Uskup adalah otonom dan KWI tidak berada di atas maupun membawahi
para Uskup dan KWI tidak mempunyai cabang di daerah. Keuskupan bukanlah KWI
daerah. Yang menjadi anggota KWI adalah para Uskup di Indonesia yang masih
aktif, tidak termasuk yang sudah pensiun. KWI bekerja melalui komisi-komisi
yang diketuai oleh Uskup-Uskup. Pada 2006 anggota KWI berjumlah 36 orang,
sesuai dengan jumlah keuskupan di Indonesia (35 keuskupan) ditambah seorang
uskup dari Ambon (Ambon memiliki 2 uskup)
3. Hindu : persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi umat
Hindu Indonesia.
4. Budha : MBI
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia. Majelis
ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE tanggal 4
Juli 1955 di Semarang, tepatnya di Wihara Buddha Gaya, Watugong, Ungaran, Jawa
Tengah, dengan nama Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) dan diketuai
oleh Maha Upasaka Madhyantika S. Mangunkawatja.
5. Konghucu : MATAKIN
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah
organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi
ini didirikan pada tahun 1955.
Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di
Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan
dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita
ini. Mengingat sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi,
Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China
waktu itu; lebih-lebih sejak zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum
Masehi telah dijadikan Agama Negara .
5. Contoh
Kasus Konflik Agama Dalam Masyarakat
skonflik
antara Yahudi-Islam yang masih hangat dalam ingatan kita. Konflik ini berawal
dari kepercayaan orang Yahudi akan tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
yang dipercayai terletak di daerah Israel, termasuk Yerusalem, sekarang. Pasca
perbudakan Mesir, ketika orang Yahudi melakukan eksodus ke Mesir namun kemudian
malah diperbudak sampai akhirnya diselamatkan oleh Musa, orang Yahudi kemudian
kembali ke tanah mereka yang lama, yaitu Israel. Akan tetapi, pada saat itu
orang Arab telah bermukim di daerah itu. Didasarkan atas kepercayaan itu,
kemudian orang Yahudi mulai mengusir Orang Arab yang beragama Islam itu. Inilah
sebenarnya yang menjadi akar konflik Israel dan Palestina dalam rangka memperebutkan
Jerusalem. Konflik ini semakin panas ketika unsure politis mulai masuk.