Nama : M Imam Hidayat (19112389)
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam merupakan negara
kerajaan dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Negara tersebut terletak
di bagian utara Pulau Kalimantan (Borneo) dan berbatasan dengan
Malaysia.Berdasarkan data statistik, penduduk Brunei Darusalam hanya berjumlah
370 ribu orang. Sekitar 67 persen dari total populasinya beragama Islam, Buddha
13 persen, Kristen 10 persen, dan kepercayaan lainnya sekitar 10 persen.
Di antara langkah-langkah yang
diambil ialah mendirikan lembaga-lembaga modern yang selaras dengan tuntutan
Islam. Sebagai negara yang menganut sistem hukum agama, Brunei Darussalam
menerapkan hukum syariah dalam perundangan negara. Untuk mendorong dan menopang
kualitas keagamaan masyarakat, didirikan sejumlah pusat kajian Islam serta
lembaga keuangan Islam.
Tak hanya dalam negeri, untuk
menunjukkan semangat kebersamaan dengan masyarakat Islam dan global, Brunei
juga terlibat aktif dalam berbagai forum resmi, baik di dunia Islam maupun
internasional.
Sama seperti Indonesia yang mayoritas
penduduknya menganut agama Islam dengan Mazhab Syafii, di Brunei juga demikian.
Konsep akidah yang dipegang adalah Ahlussunnah waljamaah. Bahkan, sejak
memproklamasikan diri sebagai negara merdeka, Brunei telah memastikan konsep
”Melayu Islam Beraja” sebagai falsafah negara dengan seorang sultan sebagai
kepala negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam dipimpin oleh Sultan Hasanal
Bolkiah. Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia
Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
Kerajaan Brunei Darussalam adalah
negara yang memiliki corak pemerintahan monarki absolut dengan Sultan yang menjabat
sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap seagai Perdana Menteri
dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan
beberapa Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa
yang sama sejakabad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei.
Baginda dinasihati oleh beberapa majelis dan sebuah kabinet menteri, walaupun
baginda secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi.Media amat memihak
kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati di dalam
negeri.
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu
pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi
di dunia satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama
dengan Dolar Singapura.
PolitikKerajaan Brunei
Darussalamadalah negara yang memilikicorak pemerintahan monarki absolut
berdasar hokum islam dengan Sultan yangmenjabat sebagai KepalaNegara dan
KepalaPemerintahan, merangkap sebagai Perdana Menteri
INDONESIA
Keragaman budaya atau “cultural
diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam
konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang
dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan
luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia
sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya
agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau
tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok
sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional
hingga ke modern, dan kewilayahan.
Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan
di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun
berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri
sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat
tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat
urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan
dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil.
Sesungguhnya peran pemerintah dalam
konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks
ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya,
sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok
kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap
sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk
memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di
Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi
kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan
kebudayaannya.